Selasa, 04 Mei 2010

CITA-CITAQ


Dalam menjalani hidup semua manusia pasti memiliki cita-cita. dari kecil saya punya cita-cita mencadi seorang yang bisa menerbangkan pesawat, tidak hanya menerbangkan pesawat saya juga bercita-cita menjadi seorang yang bisa membuat pesawat.
Maka dari itu saya harus rajin belajar dan tak lupa juga rajin beribadah minta kepada yang kuasa supaya cita-citaq bisa terkabul. kalau sudah sukses nanti saya ingin membahagiakan orang tua saya yang telah melahirkan dan membesarkan saya dengan sepenuh hati.
Saya sekarang sudah kelas IX smp, semoga setelah ini saya lulus dengan nilai yang memuaskan, supaya orang tua saya senang dengan apa yang saya lakukan selama disekolah. setelah lulus smp insya Alloh saya melanjutkan sekolah ke smk stm, meskipun cita-cita saya ingin menerbangkan pesawat dan sekolahny tidak sesuai dengan citc-cita saya, saya tetap akan mewujudkan cita-cita saya.

Jumat, 12 Maret 2010

DIATAS KAMAR DIBAWAH ATAP

AKU MERENUNGI HARI - HARIKU

Aku selalu berada di atas kamar di bawah atap ketika malam datang. Kamu tahu kan tempatnya? Itu di loteng! Hampir tiap hari aku naik dan berdiam diri di sudut atas kamar itu. Senang sekali mendengar suara di bawah sana. Seperti malam ini.

Kadang mereka tidak tahu waktu. Malam belumlah terlalu larut. Lampu di kamarku masih menyala. Aku belum tidur. Sedang mengerjakan PR. Seperti menguji kepekaan telingaku, mereka mengeluarkan suara berbisik-bisik. Samar terdengar bagai menembus dinding kamarku. Dulu, aku mengira mereka sedang bercanda atau tengah bertengkar dan tidak mau diketahui orang lain. Namun sekarang aku tahu apa yang mereka lakukan.

Telingaku bisa langsung setajam kuping kelinci serupa antena mendapatkan sinyal yang diinginkan, jernih tanpa gangguan, saat bisikan itu dibarengi dengan bunyi berderit-derit. Membuat suara serangga malam di luar rumah tidak terdengar. Menggelitik gendang telingaku, mengganggu konsentrasiku belajar. Sebab jantungku seperti berhenti berdetak saking cepatnya memacu. Dadaku bergemuruh bagai amuk badai menghancurkan segala pertahanan diri. Tak satu pun soal bisa kujawab. Aku menyerah. Kutindih buku tulis dengan pena. Kumatikan lampu dan gelap seketika. Aku berdiri tegap serupa hantu yang ingin mengusik.

Kawan, akan kujelaskan padamu bagaimana caranya aku bisa naik ke atas sana.

***

Mula-mula kusingkirkan segala alat tulis dan kupastikan meja belajar mampu menahan berat badanku saat aku menginjaknya. Lalu kuangkat kaki kiri menapaki pinggir meja dan kaki kanan setelahnya untuk menjaga keseimbangan. Sebisa mungkin tanpa bunyi, tapi tetap saja gerakanku menimbulkan suara, meski kecil. Namun aku yakin tak kan terdengar sampai di seberang sana. Walau begitu aku tetap harus hati-hati.

Kutarik napas sejenak. Kemudian secara perlahan telapak kaki kananku menginjak gagang pintu sehingga terdorong ke bawah. Pintu tidak terbuka lantaran sudah kukunci. Kedua tanganku menggenggam kosen pintu yang berbentuk kotak-kotak dan tak berkaca. Sementara tungkai kaki kiriku terayun-ayun mengambil ancang-ancang.

Kakiku yang menginjak udara itu melayang ke atas dan hinggap di balok kosen paling bawah. Jari-jarinya saling merekat dan menekuk bagai mencengkeram. Gayaku mirip dengan pemanjat tebing. Ototku yang tidak berotot menjadi kejang karena tertarik.

Badanku mulai merayap seperti cicak raksasa menggerayangi dinding di keremangan malam. Tangan kananku menggapai permukaan tembok yang kasar. Ada pipa kabel listrik tak sengaja kusentuh. Ibu selalu mengingatkan agar jangan pernah memegang pipa tersebut, khawatir aku kesetrum. Biasanya Ibu mematikan hubungan listrik tiap kali aku membersihkan loteng ini yang dipenuhi sarang laba-laba, yang tidak mengenakkan pandangan kala mendongak. Kecuali ruang tamu, beberapa ruangan memang belum mempunyai plafon, termasuk kamarku dan kamar Ibu.

Sekarang aku berada di atas kamar. Sering tanpa bisa kucegah, serpihan tembok berjatuhan seperti rintik hujan menyentuh bebatuan. Agak berisik. Biasanya mereka beranggapan bahwa ada tikus berkeliaran di atas sini, jadi aku aman.

Kamis, 27 Agustus 2009

djogja coy

StUdY ToUr Ke DJOGJA...!!!
PERJALANAN KE DJOGJA
Tepatnya pada hari jum'at malam sesudah sholat isya' rombongan kami wisata atau tour berangkat menuju ke djogja.di bus kami sangat menikmati perjalanan kami sangat senang dan bergembira.saya dan teman teman bernyanyi nyanyi didalam bus sehingga ada yang tertidur dengan lelap. Rombongan kami membawa dua bus, saya dan teman sekelas berada di bus no dua.waktu dalam perjalanan ada beberapa teman saya yang mual mual bahkan ada yang sampai muntah muntah.bus kami berada didepan dan dibelakang disusul oleh bus satu,waktu perjalanan bus satu bannya kempes sehingga harus berhenti sebentar. Pada pukul 04.30 bus kami tiba lebih dulu di kota djogja. lalu kami berkemas turun dan menuju rumah seseorang untuk mandi, dan setelah mandi saya dan teman teman sholat berjamaah dan diimami oleh pak rohim.setelah sholat kami menuju ke tempat bus kami berada,disana saya dan teman teman saya dikejar kejar oleh para pedagang kaos, kami dipaksa untuk membelinya tentusaja kami ti mau membelinya.setelah beberapa jam kami menunggu teman teman dibus satu akhirnya mereka tiba juga,
MENUJU CA
NDI BOROBUDUR
Dicandi borob
udor kami sangat kagum oleh pesona candi peninggalan raja maja pahi tersebut,setelah itu kami mendaki menuju ke atas candi disana banyak wisatawan asing yang berfoto foto didekat candi. lalu kmi meminta agar wisatawan itu mau berfoti dengan kami, setelah ber foto kami jalan jalan mengitarisekitar candi ternyata candi ini sangat luas.disisi candi ada gunung dan gunung itu adalah gunung yang batunya digunakan untuk membuat candi ini.
ZIARAH KE
MAKAM MBAH GUNUNG PRING
Setelah dari candi kami melakukan perjalanan menuju ke makam mbah gunung pring,yang namanya biasa disebut dengan kyai mbhah djoko regso.tepatnya kami berziarah memohon kepada yang maha kuasa agar diberi keselamatan dalam perjalanan.pada waktu perjalanan mendaki anak tangga yang banyak untuk menuju ke makam di sebelah jalan banyak pedagang pedagang jajanan kas daerah sini.
MUSIUM DIRGANTARA
Setelah berziara
h kami menuju ke musium dirgantara. disana banyak pesawat pesawat peninggalan para pahlawan yang ikut dalam peperangan.kami juga meliha miniatu mniatur peperangan yang dilakuka oleh rakyat indonesia,kami juga melihat patung paung pahlawan yang mengenaka pakaian para pahlawan.
TAMAN PINTAR

Dari musium dirgantara, kami langsung menuju ke taman pitar.disana banyak benda benda ilmia yang sangat ajaib.misalnya;bola listrik,komputer ajaib dan masih banyak yang lainnya.lalu say
a dan teman teman menuju ke perpustakaan taman pintar.disana banyak sekali buku yang bisa kita baca,setelah itu kami berjalan jalan sambil melihat lihat sekeliling,kami berada di trman pintar cukup lama,setelah itu kami berbelanja menuju ke malioboro.
BERBELANJA DI MALIOBORO
setelah dari tam
an pintar kami menuju ke malioboro dengan naik becak.disana kami berbelanja pakaian dan masih banyak yang lain.saya dan teman tema juga membelan jakan oleh oleh untuk para keluaraga.dimalioboro kami berjalan jalan sambil melihat lihat.pada waktu yang hampir maghrib kami langsung menuju ke bus untuk perjalanan pulang.oh ya tidak lupa kami berhenti di tempat jajanan khas djogja.
MENUJU KE JAJANAN KHAS DJOGJA
setelah berbelanja di malioboro kami juga berbelanja di super market yang isinya jajanan khas djogja,saya da
n teman teman membeli oleh oleh untuk yang ada di rumah,setelh berbelanja kami langsung pulang.
PERJALANAN PULANG
setelah berbelanja kami langsung pulang dan di perjalanan pulang kami dan teman teman merasa sangat sedih kara meninggalkan djogja yang indah.kami juga bernyanyi dan ada juga yang menari,setelah itu kami merasa sangat lelah dan tertidur lelap.tidak terasa kami sudah sampai di jawa timur, tengah malam kami bangun untuk
melihat perjalanan.kami telah sampai di sekolah kami sangat ber syukur karna alloh memberi keselamatan untuk kita.

Rabu, 15 Juli 2009